Tuesday, February 5, 2013

Refleksi 4,5 Tahun Kepemimpinan Bupati H. Abubakar



KBB.Batujajar,.- Milangkala ke – 4, 5 tahun Pemerintah Kabupaten Bandung Barat me-Reflexi kepemimpinan H.Abubakar sebagai Bupati Bandung Barat. Sebagai catatan, H.Abubakar dilantik menjadi Bupati Kabupaten Bandung Barat pada tanggal 17 Juli 2008 oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Berikut catatan beberapa keberhasilan Bupati KBB yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga berhasil membangun beberapa Fasilitas Umum dan Insfastruktur di wilayahnya.
Dikatakan Maman S Sonjaya sebagai Sekda Pemerintahan KBB,” sebagai pegawai negeri sipil (PNS), sudah menjadi tugas dan kewajiban seluruh aparatur di lingkungan Pemkab Bandung Barat membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) di bawah kepemimpinan H. Abubakar sejak dilantik pada 17 Juli empat tahun lalu, H. abubakar sebagai kepala daerah itu belum membawa kemajuan yang pasti. Memang, tolok ukur kemajuan itu bertahap, apalagi bagi daerah pemekaran baru. Tetapi Kabupaten Bandung Barat saat ini setelah 4,5 tahun terakhir sudah terlihat perkembangannya, dengan telah dibangunnya beberapa inpastruktur jalan, RSUD Cililin, beberapa Gedung Puskesmas, Gedung PGRI dan bangunan Gedung sekolah di beberpa kecamatan sudah mulai ada perkembangan dalam hal pembangunan di Wilayah Kabupaten Bandung Barat ini,” ujar Sekda KBB.Memangku Jabatan sebagai Bupati yang hanya 5 tahun itu tidak terasa, 4,5 tahun sudah H. Abubakar memimpin Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sejak ditetapkan sebagai Bupati Bandung Barat, 17 Juli 2008, Abubakar bersama wakilnya, Ernawan Natasaputra makin gencar melanjutkan percepatan pembangunan pasca berpisah dengan Kabupaten Bandung. Kepala daerah yang dikenal oleh seluruh masyarakat KBB yang murah senyum, ramah dan familiar itu menitikberatkan pada tujuh bidang pembangunan, di antaranya penyelenggaraan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, agama, ekonomi kerakyatan, pengembangan potensi lokal, pengembangan dan pembangunan infrastruktur wilayah serta penguatan otonomi desa. Meski belum optimal, selama kurun waktu tersebut pemerintahan di bawah kendali Abubakar telah menunjukkan peningkatan, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Kalaupun ada yang belum dilakukan, semata karena keterbatasan, terutama fasilitas dan dana.
Hal itu diakui Ketua DPRD KBB, Aa Umbara Sutisna saat ditemui di salah satu kegiatan di wilayah Lembang mengatakan ,“selama era kepemimpinan H.Abubakar sebagai Bupati KBB sangat banyak aspirasi masyarakat yang menyatakan kepuasan terhadap pelayanan aparatur pemerintahan. Dengan kondisi tersebut,H. Abubakar kian melekat di hati masyarakat. Tak mengherankan jika sebagian besar masyarakat KBB merasa nyaman dengan apa yang diperoleh, meski belum mencapai titik optimal. Seiring dengan bertambahnya waktu, KBB terus maju ke depan, mengalami peningkatan dan bertambah baik di semua aspek kehidupan, khususnya bidang keagamaan dan Pembangunan yang difokuskan pada perbaikan infastruktur jalan. Program pembangunan yang dicanangkan Pemkab Bandung Barat cukup rasional. Buktinya, dalam melaksanakan pembangunan telah disesuaikan dengan realitas yang ada, termasuk pemanfaatan potensi lokal dan kemampuan sumber daya alam yang ada di KBB, yang tujuannya untuk mensejahterkan masyarakat KBB agar bisa menikmati fasilitas umum dan sarana frasarana yang tela telah dibangun, sehingga KBB dalam hal pembangunan sudah maju,” ujar Aa Umbara.

Melesatnya pembangunan di KBB lantaran seluruh komponen mendukung visi dan misi Bandung Barat Cermat. Visi tersebut yakni bersama membangun masyarakat yang cerdas, rasional, maju, agamis, dan sehat, berbasis pada pengembangan kawasan agroindustri dan wisata ramah lingkungan.Visi itu gambaran dari misi yang akan dicapai sekaligus memberikan kerangka bagi penyusunan dan sasaran, di antaranya meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif, efisien, dan ekonomis berbasis pada sistem penganggaran pro publik. Pada saat melaksanakan sebuah kegiatan di Ngamprah Bupati H.Abubakar mengungkapkan ,” Saya sangat bersyukur jika masyarakat merasa puas atas kinerjanya. Namun, hal itu tidak akan membuat jumawa. Justru saya merasa masih banyak tugas yang perlu diselesaikan pada tahun 2013. Salah satu program utama pemerintahannya adalah memprioritaskan pengurangan jumlah warga miskin dengan meningkatkan swadaya masyarakat sehingga bisa lebih berdaya lagi. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan melalui PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang pada kenyataannya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah penduduk miskin di KBB dari 2008-2011 mengalami penurunan.

Tercatat sebanyak 251.690 jiwa masyarakat miskin (2008), menurun menjadi sebanyak 232.690 jiwa pada tahun 2009, 222.949 jiwa (2010), dan 219.782 jiwa (2011). Selain bisa menekan angka kemiskinan, sebagai Bupati saya mempunyai komitmen dalam pakta integritas yang ditujukan kepada personel struktur organisasi perangkat daerah (SOPD) KBB. Untuk saling berkoordinasi dalam setiap melaksanakan tugasnya yang memfokuskan untuk percepatan pembangunan dalam segala bidang, tujuan utama adalah program perbaikan dan pembangunan infastruktur jalan dan program di bidang pendidikan,juga kesehatan yang diperuntukan seluruh warga masyarakat KBB sehingga bisa menciptakan manusia yang siap pakai dan mempunyai kemapuan di bidangnya masing- masing di kemudian hari,”tutur H.Abubakar dengan detail menjelaskan.

Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) KBB Dodi Ahmad Sofiandi mengakui, pihaknya cukup dibuat kelimpungan untuk memperbaiki infrastruktur jalan, termasuk wilayah selatan. Hal ini disebabkan minimnya anggaran yang tersedia. Di APBD 2012, anggaran yang dialokasikan hanya Rp 35 miliar untuk perbaikan ringan, perbaikan periodik, peningkatan, dan pemeliharaan jalan. Padahal, untuk mengcover seluruh perbaikan jalan di KBB, kami membutuhkan sedikitnya anggaran Rp 300 miliar. Terus terang kita membutuhkan dana. Jaringan jalan di KBB terbagi menjadi jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan desa. Berdasarkan data, ada sebanyak 110 ruas kabupaten dengan panjang jalan mencapai 520 kilometer, jalan desa 159 ruas dengan panjang 485 km. Sedangkan jalan provinsi terdapat di sepanjang Jalan Cimareme, Cikalong Wetan, Cipeundeuy, Cisarua, dan Tangkubanparahu. Sedangkan jalan nasional membentang dari perbatasan Cimahi sampai Rajamandala di perbatasan Cianjur. Pada tahun 2012, jalan rusak berat di KBB mencapai 10,25 persen, rusak ringan (38,08%), dan rusak sedang (19,66%). Sedangkan jalan yang kondisinya baik hanya 32,7%. Dari total jalan yang rusak tersebut, yang tertangani melalui pemeliharaan rutin ada 34 ruas jalan dengan panjang 119 km. Pemeliharaan berkala ada 17 ruas dengan anggaran Rp 11 miliar, dan pemeliharaan periodik Rp 11,845 miliar. Itu belum termasuk perbaikan jalan melalui program musrembang sebesar Rp 785 juta. Sedangkan dari program di luar musrembang, jalan kabupaten yang diperbaiki melalui pemeliharaan rutin ada sepanjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km, dan peningkatan sepanjang 22,37 km. Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total jalan yang terkena program perbaikan di anggaran ini mencapai total 42,61 km.,” jelas Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) KBB Dodi Ahmad Sofiandi ( Guruh )

No comments:

Post a Comment