KBB.Batujajar,.- Milangkala ke – 4, 5 tahun Pemerintah Kabupaten Bandung
Barat me-Reflexi kepemimpinan H.Abubakar sebagai Bupati Bandung Barat. Sebagai
catatan, H.Abubakar dilantik menjadi Bupati Kabupaten Bandung Barat pada
tanggal 17 Juli 2008 oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Berikut catatan
beberapa keberhasilan Bupati KBB yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik
sehingga berhasil membangun beberapa Fasilitas Umum dan Insfastruktur di wilayahnya.
Dikatakan
Maman S Sonjaya sebagai Sekda Pemerintahan KBB,” sebagai pegawai negeri sipil
(PNS), sudah menjadi tugas dan kewajiban seluruh aparatur di lingkungan Pemkab
Bandung Barat membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) di bawah kepemimpinan H. Abubakar
sejak dilantik pada 17 Juli empat tahun lalu, H. abubakar sebagai kepala daerah
itu belum membawa kemajuan yang pasti. Memang, tolok ukur kemajuan itu
bertahap, apalagi bagi daerah pemekaran baru. Tetapi Kabupaten Bandung Barat
saat ini setelah 4,5 tahun terakhir sudah terlihat perkembangannya, dengan
telah dibangunnya beberapa inpastruktur jalan, RSUD Cililin, beberapa Gedung
Puskesmas, Gedung PGRI dan bangunan Gedung sekolah di beberpa kecamatan sudah
mulai ada perkembangan dalam hal pembangunan di Wilayah Kabupaten Bandung Barat
ini,” ujar Sekda KBB.Memangku Jabatan sebagai Bupati yang hanya 5 tahun itu
tidak terasa, 4,5 tahun sudah H. Abubakar memimpin Kabupaten Bandung Barat
(KBB). Sejak ditetapkan sebagai Bupati Bandung Barat, 17 Juli 2008, Abubakar
bersama wakilnya, Ernawan Natasaputra makin gencar melanjutkan percepatan
pembangunan pasca berpisah dengan Kabupaten Bandung. Kepala daerah yang dikenal
oleh seluruh masyarakat KBB yang murah senyum, ramah dan familiar itu
menitikberatkan pada tujuh bidang pembangunan, di antaranya penyelenggaraan
pemerintahan, pendidikan, kesehatan, agama, ekonomi kerakyatan, pengembangan
potensi lokal, pengembangan dan pembangunan infrastruktur wilayah serta
penguatan otonomi desa. Meski belum optimal, selama kurun waktu tersebut
pemerintahan di bawah kendali Abubakar telah menunjukkan peningkatan, baik
pembangunan fisik maupun nonfisik. Kalaupun ada yang belum dilakukan, semata
karena keterbatasan, terutama fasilitas dan dana.
Hal
itu diakui Ketua DPRD KBB, Aa Umbara Sutisna saat ditemui di salah satu
kegiatan di wilayah Lembang mengatakan ,“selama era kepemimpinan H.Abubakar
sebagai Bupati KBB sangat banyak aspirasi masyarakat yang menyatakan kepuasan
terhadap pelayanan aparatur pemerintahan. Dengan kondisi tersebut,H. Abubakar
kian melekat di hati masyarakat. Tak mengherankan jika sebagian besar
masyarakat KBB merasa nyaman dengan apa yang diperoleh, meski belum mencapai
titik optimal. Seiring dengan bertambahnya waktu, KBB terus maju ke depan,
mengalami peningkatan dan bertambah baik di semua aspek kehidupan, khususnya
bidang keagamaan dan Pembangunan yang difokuskan pada perbaikan infastruktur
jalan. Program pembangunan yang dicanangkan Pemkab Bandung Barat cukup
rasional. Buktinya, dalam melaksanakan pembangunan telah disesuaikan dengan
realitas yang ada, termasuk pemanfaatan potensi lokal dan kemampuan sumber daya
alam yang ada di KBB, yang tujuannya untuk mensejahterkan masyarakat KBB agar
bisa menikmati fasilitas umum dan sarana frasarana yang tela telah dibangun,
sehingga KBB dalam hal pembangunan sudah maju,” ujar Aa Umbara.
Melesatnya
pembangunan di KBB lantaran seluruh komponen mendukung visi dan misi Bandung
Barat Cermat. Visi tersebut yakni bersama membangun masyarakat yang cerdas,
rasional, maju, agamis, dan sehat, berbasis pada pengembangan kawasan
agroindustri dan wisata ramah lingkungan.Visi itu gambaran dari misi yang akan
dicapai sekaligus memberikan kerangka bagi penyusunan dan sasaran, di antaranya
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif,
efisien, dan ekonomis berbasis pada sistem penganggaran pro publik. Pada saat
melaksanakan sebuah kegiatan di Ngamprah Bupati H.Abubakar mengungkapkan ,”
Saya sangat bersyukur jika masyarakat merasa puas atas kinerjanya. Namun, hal
itu tidak akan membuat jumawa. Justru saya merasa masih banyak tugas yang perlu
diselesaikan pada tahun 2013. Salah satu program utama pemerintahannya adalah
memprioritaskan pengurangan jumlah warga miskin dengan meningkatkan swadaya
masyarakat sehingga bisa lebih berdaya lagi. Salah satunya dengan memberikan
berbagai pelatihan melalui PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang
pada kenyataannya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah
penduduk miskin di KBB dari 2008-2011 mengalami penurunan.
Tercatat
sebanyak 251.690 jiwa masyarakat miskin (2008), menurun menjadi sebanyak
232.690 jiwa pada tahun 2009, 222.949 jiwa (2010), dan 219.782 jiwa (2011).
Selain bisa menekan angka kemiskinan, sebagai Bupati saya mempunyai komitmen
dalam pakta integritas yang ditujukan kepada personel struktur organisasi
perangkat daerah (SOPD) KBB. Untuk saling berkoordinasi dalam setiap
melaksanakan tugasnya yang memfokuskan untuk percepatan pembangunan dalam
segala bidang, tujuan utama adalah program perbaikan dan pembangunan
infastruktur jalan dan program di bidang pendidikan,juga kesehatan yang
diperuntukan seluruh warga masyarakat KBB sehingga bisa menciptakan manusia
yang siap pakai dan mempunyai kemapuan di bidangnya masing- masing di kemudian
hari,”tutur H.Abubakar dengan detail menjelaskan.
Sementara
itu Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) KBB Dodi Ahmad Sofiandi
mengakui, pihaknya cukup dibuat kelimpungan untuk memperbaiki infrastruktur
jalan, termasuk wilayah selatan. Hal ini disebabkan minimnya anggaran yang
tersedia. Di APBD 2012, anggaran yang dialokasikan hanya Rp 35 miliar untuk
perbaikan ringan, perbaikan periodik, peningkatan, dan pemeliharaan jalan.
Padahal, untuk mengcover seluruh perbaikan jalan di KBB, kami membutuhkan
sedikitnya anggaran Rp 300 miliar. Terus terang kita membutuhkan dana. Jaringan
jalan di KBB terbagi menjadi jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan desa.
Berdasarkan data, ada sebanyak 110 ruas kabupaten dengan panjang jalan mencapai
520 kilometer, jalan desa 159 ruas dengan panjang 485 km. Sedangkan jalan
provinsi terdapat di sepanjang Jalan Cimareme, Cikalong Wetan, Cipeundeuy,
Cisarua, dan Tangkubanparahu. Sedangkan jalan nasional membentang dari
perbatasan Cimahi sampai Rajamandala di perbatasan Cianjur. Pada tahun 2012,
jalan rusak berat di KBB mencapai 10,25 persen, rusak ringan (38,08%), dan
rusak sedang (19,66%). Sedangkan jalan yang kondisinya baik hanya 32,7%. Dari
total jalan yang rusak tersebut, yang tertangani melalui pemeliharaan rutin ada
34 ruas jalan dengan panjang 119 km. Pemeliharaan berkala ada 17 ruas dengan
anggaran Rp 11 miliar, dan pemeliharaan periodik Rp 11,845 miliar. Itu belum
termasuk perbaikan jalan melalui program musrembang sebesar Rp 785 juta.
Sedangkan dari program di luar musrembang, jalan kabupaten yang diperbaiki
melalui pemeliharaan rutin ada sepanjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km,
dan peningkatan sepanjang 22,37 km. Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total
jalan yang terkena program perbaikan di anggaran ini mencapai total 42,61 km.,”
jelas Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) KBB Dodi Ahmad Sofiandi ( Guruh )