Pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti
KBB,– Ratusan
pedagang pasar, tokoh masyarakat dan warga Desa Mekar Mukti Kecamatan
Cihampelas Kabupaten Bandung Barat telah resmi membetuk Forum Komunikasi
Masyarakat Mekar Mukti pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2018 lalu lokasi
budidaya lele “Sabilulungan” milik Yudianto, Kp.Cicalengka Desa Mekar
Mukti Kec.Cihampelas, dengan tujuan untuk menciptakan rasa kebersamaan
antar masyarakat Desa Mekar Mukti dan sebagai wadah untuk masyarakat
dalam pendampingan dan pengawasan panitia pembangunan pasar desa.
Pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti
ini dinilai positif oleh masyarakat desa dan komunitas pasar tradisional
yang ada di KBB, pasalnya dengan telah dibentuknya Forum Komunikasi
Masyarakat Mekar Mukti akan membina dan mengarahkan setiap potensi yang
ada menyangkut Pasar Tradisional agar lebih berkompetensi dalam
persaingan perdagangan era global saat ini.
Dalam proses pelaksanaan pemilihan Ketua Forum
Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti yang dihadiri sekitar 250 orang warga
Desa Mekar Mukti dan pengurus pasar, Asep Abidin didaulat menjadi
sebagai Ketua.
Menurut Asep, Forum Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti
kreatif menjadi hal penting untuk memperkuat akselerasi pemberdayaan
masyarakat desa, lantaran pembangunan pasar tradisional ini harus terus
dilanjutkan untuk dijadikan pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu
poin kunci dalam mempercepat pembangunan desa.
“Forum Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti ini akan
memiliki daya ungkit lebih kuat dibanding hanya menampung aspirasi
keluhan para pedagang dan masyarakat kepada aparat desa,” ujarnya.
Dikatakan, keberadaan komunitas masyarakat desa ini
sangat penting, menurutnya akan banyak ide dan gagasan kreatif akan
muncul melalui komunitas desa, sehingga desa akan berkembang dan terus
berkembang,” imbuhnya.
Yudianto, mengatakan telah menyusun program unggulan
yang menyasar pemberdayaan komunitas desa-pedesaan. Pendekatan ini
menjadi langkah taktis dalam mempercepat kemandirian desa yang
dijalankan termasuk, melakukan fasilitasi kepada pelaku usaha di tingkat
desa dengan pelatihan pemberdayaan ekonomi kerakyatan demi meningkatkan
kemampuannya agar kepentingan desa bisa diperjuangkan secara maksimal.
Bentuk kepedulian kaum muda di Forum Komunikasi
Masyarakat Mekar Mukti, khususnya para pelaku usaha terhadap ke-beradaan
pasar tradisional ditengah pesat-nya pertumbuhan pusat perbelanjaan.
Mereka mengajak masyarakat untuk senantiasa belanja di pasar
tradisional.
Diungkapkan, berdasarkan data Indonesian Islamic
Busi-ness Forum, sekitar 50 – 70 persen pendapatan dari pedagang pasar
tradisional mengalami penurunan akibat berkembangnya pasar mo-dern, dan
saat ini, hampir 70 persen kepemilikan saham pasar modern dimiliki
konglomerat. Alhasil, keberadaan pedagang di pasar tradisional juga
semakin terkalahkan.
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Mekar Mukti
mengatakan, beberapa kelebihan dimiliki oleh pasar tradisonal
diantaranya, memiliki nilai sosial yang tak tergantikan, seperti adanya
interkasi antara penjual dan pembeli, dan harga yang ditawarkan sangat-
sangat terjangkau.
“Selain itu, pasar tradisional juga mena-warkan
berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Mulai dari aneka sayuran, jajanan
pasar, hingga alat- alat rumah tangga, keberadaan pasar tradisional
yang harus dilestarikan dan dilindungi, meminta pemerintah untuk membuat
payung hukum sebagai perlindungan untuk para pedagang pasar, mengajak
seluruh lapisan masyarakat agar berbelanja di pasar tradisional, dan
berperan aktif dalam membeli produk pangan lokal,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment