Monday, March 12, 2012

PSSI Mau Akui ISL, Asalkan...


Jonathan Pandapotan/KOMPAS.com
Saleh Mukadar dan Tuty Dau.


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI Saleh Mukadar menyatakan, PSSI tidak memiliki masalah organisasi. PSSI hanya memiliki permasalahan dalam kompetisi.
Saat ini terdapat dualisme kompetisi, yakni Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL). PSSI hanya mengakui, IPL sebagai kompetisi resmi dan menetapkan ISL sebagai kompetisi ilegal. PSSI juga tidak mengakui para pemain yang tergabung dalam klub-klub di ISL.
Seiring perkembangannya, muncullah Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Komite ini mengklaim telah menerima mandat dari dua per tiga lebih anggota PSSI yang menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. KPSI akan menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk memilih kepengurusan PSSI yang baru pada 18 Maret 2012.
Prihatin atas kondisi yang terjadi dalam sepak bola Indonesia, KONI menyatakan akan turun tangan. Mereka membentuk tim kecil untuk menjembatani adanya rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI.
Saleh menyatakan, rekonsiliasi itu tidak akan menyentuh permasalahan organisasi. Menurutnya, hanya PSSI yang menjadi organisasi sah untuk mengelola sepak bola di Tanah Air. "Rekonsiliasi yang dilakukan KONI hanya di level kompetisi, bukan organisasi," kata Saleh kepada wartawan di kantor PSSI, Senin (12/3/2012).
Saleh membantah telah terjadi dualisme organisasi, dalam hal ini PSSI dan KPSI. Ia menegaskan, FIFA tidak mengakui organisasi selain PSSI dan PSSI tetap menjalankan program-program yang dicanangkannya.
"Yang kami bahas adalah breakaway league. Karena itu, dibentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini, bukan yang lain. Kami bersedia mengakui ISL. Namun, mereka harus mengakui PSSI sebagai lembaga yang sah dan berkompetisi di kompetisi yang sah di bawah kendali PSSI," kata Saleh.

No comments:

Post a Comment